Monday, November 7, 2011

"Jilbab Putih"


           Kriiing… kriing…! Maia membunyikan lonceng sepedanya sepanjang perjalanan menuju SMA 1 NUSA BANGSA. Yakni sekolah menengah atas yang menjadi terfavorit di Jawa Barat-Bandung. Sepanjang perjalanan Maia terus tersenyum pada dirinya sendiri. Suatu kebanggaan tersendiri karena bisa bersekolah disekolah yang sangat didambakannya sejak lama. Terfavorit,megah,seragamnya bagus,muridnya keren-keren lagi. Lumayanlah bisa merubah sedikit pergaulanku. Punya teman orang-orang kaya nggak salah kan? Punya teman-teman gaul bukan Cuma mimpi kan? Bathin Maia. Memang, Maia bukan anak gaul dari golongan orang berekonomi tinggi. Maia bisa bersekolah disana karena hasil kerja kerasnya 3 tahun menempuh pendidikan di SMP Muhammadiah yang letaknya jauuuh sekali dari pusat kota, sehingga ia harus ketinggalan jauh dari tren masa kini. Karena sebuah mimpi lah ia mampu mengalahkan ratusan siswa-siswi berprestasi yang menjadi nominasi penerima beasiswa kesekolah yang diinginkan hingga jenjang perkuliahan. Syukurlah,akhirnya aku sampai juga disekolah favoritku. Bathin Maia diakhiri senyum.
            Aku menuntun sepedaku menuju parkiran. Aku menengok kesana kemari melihat sekelilingku. “Parkirannya besar benget. Ini parkiran atau aula?” Batinku dalam hati. Aku begitu takjub melihat parkiran sekolah yang didesain sedemikian rupa sehingga lebih mirip aula dari pada parkiran. Tiiin. . . tin . . . !!! “Woiii.. minggirin tuh sepeda butut loe!” Umpat seseorang. Aku menoleh. Sebuah sepeda motor Scoopy berwarna pink berdiri dibelakangku. “Hei cupu ! bisa minggir nggak sih loe. Mau mati loe ?!” Pengendaranya meneriakiku. Akupun terpesona melihatnya, seragam sekolahnya sama denganku. Tapi apa yaa yang membedakannya??? Hmmm.. oh ya ! dia pakai aksesoris berwarna pink. Matching dengan kaos kaki dan sepeda motornya. Kereen !
“Hei cupu ! ngeselin loe ya ! cari masalah loe sama gue ?!”
Haaa… Aku terkejut setengah mati. Gede banget sih suaranya, cempreng pula. “Bisa minggir nggak sih loe!”Sambungnya. cewek cantik itu menjerit-jerit nggak karuan didepanku. Aku menutup kedua telingaku lalu cepat-cepat meninggalkan parkiran.

No comments:

Post a Comment